Proposal TA
PROPOSAL TUGAS AKHIR
EVALUASI SISTEM JARINGAN KOMUNIKASI VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) PADA INDUSTRI PERHOTELAN
(Patra Semarang Convention Hotel)
EVALUASI SISTEM JARINGAN KOMUNIKASI VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) PADA INDUSTRI PERHOTELAN
(Patra Semarang Convention Hotel)
PRODI ---------------------------------------------------
JURUSAN TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK -------------------
TAHUN AKADEMIK ------------------
TAHUN AKADEMIK ------------------
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tugas
Akhir : Evaluasi Sistem Jaringan
Komunikasi Voice Over Internet Protokol (VOIP) Pada Industri Perhotelan (Patra
Semarang Convention Hotel)
Nama / NIM : Muhammad Miftahul Rohman Nuril
Anwar /
Progam Studi : Perbaikan dan Perawatan Gedung
Konsentrasi : Hotel Engineering
Progam Studi : Perbaikan dan Perawatan Gedung
Konsentrasi : Hotel Engineering
Semarang, 18
November 2013
Menyetujui,
Menyetujui,
Pembimbing
Utama Pembimbing pembantu
Mengetahui,
Kaprodi Perbaikan dan Perawatan
Gedung
Ir.
Ir.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan Sistem jaringan
komunikasi di Patra Semarang Convention Hotel menggunakan sistem komunikasi
berbasis internet, lain halnya dengan sistem komunikasi konvensional. Sistem
jaringan komunikasi ini menggunakan sistem VOIP (Voice Over Internet Protocol),
dimana Pada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung
dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung
langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar
nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah
cakupannya.
Dengan dukungan perangkat lunak
khusus, kedua pemakai jaringan komunikasi bisa saling terhubung dalam koneksi
VOIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran
file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VOIP adalah hubungan keduanya
dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh
(antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua
pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih
murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau
internasional (SLI). Pada perkembangannya, jaringan data digital dengan gateway
untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon
yang telah ada. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kamar
hotel adalah memungkinkan.
Berkomunikasi menggunakan VoIP tidak
dikenai biaya telepon biasa, termasuk biaya SLJJ untuk komunikasi antar
pengguna VoIP yang tersebar diseluruh bagian gedung Patra Semarang Convention
Hotel. Layanan VoIP dapat meningkatkan keterhubungan antara tamu dengan tamu,
antara staf hotel dengan tamu, antara office-office di hotel dan komunikasi
keluar; dengan komunikasi yang lebih intensif, mudah dan murah. VoIP sebagai
bentuk layanan IP Telephony adalah legal secara hukum untuk diselenggarakan
oleh siapapun di Indonesia.
Berdasarkan uraian-uraian di atas
maka penulis bermaksud untuk menuangkannya dalam evaluasi penelitian Tugas
Akhir dengan judul “Evaluasi Sistem Jaringan Komunikasi Voice Over Internet
Protokol (VOIP) Pada Industri Perhotelan” (Patra Semarang Convention Hotel).
1.2. Identifikasi Masalah
Dari Uraian-uraian di atas penulis
ingin mengemukakan suatu proses identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengaruh sistem jaringan komunikasi berbasis
internet terhadap pelayanan pada industri perhotelan ?
2. Bagaimana aplikasi VOIP dapat menjamin keamanan
sistem Komunikasai berbasis internet pada industri perhotelan ?
3. Bagaimana Melakukan pemrograman aplikasi internet
pada industri perhotelan ?
1.3. Pembatasan Masalah
Agar terjadi kesinambungan antara
judul dan pembahasan yang akan dilaksanakan penulis, dan tidak terjadi salah
penafsiran dan meluasnya pembahasan yang mungkin akan menimbulkan masalah baru
yang tidak sesuai, penulis perlu membatasi permasalahan yang ada sebagai
berikut :
1. Evaluasi tentang cara pemrograman aplikasi
komunikasi internet VOIP.
2. Evaluasi terhadap pengoperasian sistem jaringan komunukasi
VOIP di Patra Semarang Convetion Hotel.
1.4. Tujuan Penelitian
Dari uraian-uraian diatas, maka
timbul tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang cara pemrograman aplikasi
komunikasi iternet VOIP.
2. Menganalisa proses kerja sistem VOIP sebagai sistem
jaringan komunikasi
digedung bertingkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Pustaka
Penggunaan aplikasi VOIP membutuhkan
sumber daya manusia yang terampil dan handal dalam
pengoperasiannya.(Syarifuddin, 2008. Dasar Teknik Jaringan Komunikasi).
Jaringan komunikasi bersifat periodik dengan kemampuan tak terbatas, diperlukan
koneksitifitas dan instalasi yang menjamin ketersedian terhadap pengiriman data
paket. (Fachrurozi, Msc. 2000, Rangkaian dan Jarinagn Komunikasi).
Prinsip perancangan rangkaian
komunikasi dan pendektesian kebocoran komunikasi (Bambang Erawan, Drs. 1987,
Elektronika Dasar). Perancangan aplikasi jaringan komunikasi VOIP dapat
didefinisikan sebagai proses antisipasi kebocoran yang terjadi pada jaringan
komunikasi, untuk mengetahui tentang ketersedian jaringan yang stabil. (Gatmyr,
S. 2002, Manual on Communication System). formula yang bisa dipergunakan untuk
merancang sebuah instalasi jaringan komunikasi VOIP, yaitu :
a. Memperhitungkan kapasitas beban (penggunaan telepon) dan semua komponen
pada jaringan komunikasi berbasis internet.
b. Melakukan pendataan terhadap kemampuan system jaringan komunikasi VOIP terhadap
jaringan konvensional.
c. Menganalisa kedua data yang ada diatas dalam sebuah dugaan (Hipotesa).
Perencanan system jaringan
komunikasi adalah yang utama, karena penulis menginginkan sebuah system
komunikasi yang dapat melakukan suatu proses komunikasi dalam suatu data paket.
Agar tercipta ketelitian yang tinggi, nilai yang konstan untuk selang waktu
tertentu, harga yang variasi dalam rangkuman tertentu, perbandingan yang tetap
antara dua variable, dan menyusun suatu besaran fungsi dari besaran lain
(Pakpahan, S. 1987 : Teori dan Penerapan Kontrol Otomatik) .
Dalam proses pembuatan laporan
nanti. Penulis mungkin memiliki keterbatasan pemaham kosakata dalam penyusunan
kalimat-kalimat, dimana dalam penulisan laporan ini menggunakan bahasa
Indonesia. Untuk itu agar terjadi kesinambunagan dan pemahaman yang mendasar
terhadap suatu kontek, maka penulis menggunakan kamus Besar Bahasa Indonesia
sebagai bahan acuan (Dinas Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indnesia).
2.2. Landasan Teori
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Jaringan Komunikasi Voice Over Internet
Protokol
Sebelum kita bicarakan tentang
bagaimana cara membangun jaringan komunikasi, sebaiknya mengetahui definisi
awalnya. Jarkom itu sendiri merupakan sekelompok telepon analog yang saling
dihubungkan, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi tertentu. Jaringan
komunikasi tidak hanya dapat menghubungkan jarak local namun juga dapat
menghungkan jarak negara.
Jaringan VOIP memungkinkan
terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan
teleconference) Sedangkan pada Aplikasi home user, memungkinkan komunikasi
antar pengguna lebih efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia
(games, video). Teknologi VOIP lahir dilatarbelakangi oleh perkembangan
teknologi komputer dan komunikasi. Ini tecermin dari semakin cepatnya sistem
komunikasi digital dan kecepatan komunikasi yang nyaman. Munculnyz internet
berdampak pada perkembangan media komunikasi untuk data dan suara (voice),
sehingga menimbulkan suatu komunikasi berbasis internet (VOIP).
a. Pengubahan Suara Menjadi Data.
Untuk melewatkan voice (suara) dalam
jaringan Internet (IP), diperlukan sebuah gateway, gateway inilah yang dapat
mengubah format sinyal suara (analog) ke IP network, begitu juga sebaliknya.
Perubahan tersebut dibagi menjadi tiga macam :
1. Voice Over Internet.
2. Voice Over Managed IP Network.
3. Voice Over Intranet.
a. Voice Over Internet.
Suara diubah menjadi data dan
dikirim lewat jaringan Internet. Percakapan bisa lewat komputer yang memiliki
fasilitas multimedia (memiliki mikropon dan loud speaker) begitu juga halnya
dengan lawan bicara.
b. Voice Over Managed IP Network
Merupakan salah satu cara
berkomunikasi dengan menggunakan melalui jaringan internet, sehingga komunikasi
jarak jauh (SLJJ atau SLI) dapat dilakukan dengan biaya lokal. Dan dapat
melakukan komunikasi tanpa delay atau (tunda) serta memiliki kualitas suara
layaknya komunikasi dengan telepon biasa, tanpa menambahan peralatan lain.
c. Voice Over Intranet
Komunikasi jenis ini sangat
dibutuhkan oleh perusahaan maupu hotel yang memiliki banyak cabang dan memiliki
sistem telepon PABX (Private Authomatic Branch Exchangce) atau meiliki sentral
telepon kecil yang dipasang hotel pada bangunan untuk kepentingan komunikasi
didalam gedung tersebutkomunikasi ini (PABX) disambungkan ke gerbang gateway
melalui saluran/kanal yang ada diseberang yang diteruskan kemudian diteruskan
ke jaringan lokal lainnya. Pemakaiannya relatif murah karena menghemat
penggunan bandwitch untuk melaksanakan komunikasi.
VoIP – Voice over Internet Protocol
adalah teknologi yang mampu menyediakan komunikasi suara real-time dengan
berbasiskan Internet Protocol. VoIP ini dapat memanfaatkan infrastruktur
internet yang sudah ada untuk berkomunikasi seperti layaknya menggunakan
telepon biasa dan tidak dikenakan biaya telepon biasa untuk berkomunikasi
dengan pengguna VoIP lainnya dimana saja dan kapan saja VoIP adalah transfer
suara/voice melewati paket IP pada jaringan, seperti gambar :
Gambar : Topologi VOIP
VoIP dapat ditempatkan pada berbagai
topologi jaringan, untuk merancang sebuah topologi yang tepat pada jaringan
VoIP terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: lokasi, jarak,
dan biaya. Semua kemungkinan yang akan terjadi haruslah difikirkan oleh admin
jaringan tersebut untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dalam perancangan jaringan VoIP
sederhana, penulis menggunakan topologi star dengan menggunakan empat buah
komputer, dimana dua unit komputer difungsikan sebagai server softswitch menggunakan
asterisk dan dua unit unit komputer lainnya sebagai client.
A. Aplikasi VoIP meliputi:
1. Untuk server softwarenya adalah Asterisk@home 2.8
2. Untuk client softwarenya antara lain X-Lite, SJPhone, Softphone,
Eyebeam, IPPhone, ATA (Analog Telephone Adapter), ITG (Internet Telephone
Gateway). Penggunaan Voip sangatlah fleksibel, dapat menggunakan softphone atau
hardphone sebagai interface, pada media softphone-nya juga terdapat beberapa
macam. Disini penulis menggunakan X-Lite untuk protokol SIP dan Idefisk untuk
protokol IAX2, yang dapat diperoleh bebas melalui situs voiprakyat
(http://www.voiprakyat.or.id). Disini penulismenggunakan X-Lite versi 3.0 dan
Idefisk versi 2.17.
3. Protocol menggunakan SIP (Session Initiation
Protocol).
B. Agar system VOIP dapat berjalan dengan semestinya, maka pihak Patra
Semarang
Convention
Hotel menyediakan Perangkat VoIP , antara lain:
1. Ethernet
Phone (IP Phone).
2. Regular
Phone dengan ATA (Analog Telephone Adapter).
3. Internet
Telephony Gateway (Yang mengadopsi standar SIP).
4. Headset
yang berkualitas bagus. Perangkat lain yang tidak kalah penting
adalah
headset yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker. Speaker merupakan komponen
elektronika yang menerima sinyal masukan dan memberikan respon keluaran berupa
frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk
selaput.
5. Soundcard yang memadai.
Kartu Suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras komputer yang
digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam suara. Pada awalnya, Sound Card
hanyalah sebagai pelengkap dari komputer. Namun sekarang, sound card adalah
perangkat wajib di setiap computer.
VoIP pada dasarnya beroperasi menggunakan jaringan computer berbasis
internet dengan menggunakan protokol TCP/IP, tetapi bukanlah hal yang wajib
dipenuhi dalam jaringan intranet. Oleh karena itu, VoIP dapat dioperasikan
menggunakan jaringan internet publik maupun pada jaringan internal di LAN.
Selain keberadaan jaringan komputer berbasis internet yang menggunakan protokol
TCP/IP, sebuah infrastruktur VoIP yang sederhana tidak membutuhkan peralatan
tambahan. Peralatan tambahan. Peralatan yang diperlukan hanya berupa:
a. Komputer yang terhubung ke jaringan TCP/IP atau internet yang dilengkapi
dengan
kartu suara (sound card) atau bisa pula menggunakan PDA yang terhubung ke
Wi-Fi
hotspot.
b. Headset yang dilengkapi dengan mikrofon dan
speaker.
c. Software client VoIP berbasis SIP atau IAX yang
disebut dengan softphone
yang dapat
diperoleh dari beberapa situs, misalnya situs (http://www.voiprakyat.or.id),
seperti Cubix, Idefisk, Sjphone, X-lite yang berbasis SIP atau Iaxlite dan
Idefisk yang berbasis IAX.
2.2.1. Pemrograman Aplikasi Internet VOIP Sebagai Jaringan Komunikasi
Untuk membuat program berbasis
internet penulis harus memahami berbagai konsep dasar internet. Konsep-konsep
dasar yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
1. Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi merupakan
sekumpulan analog phone pada masing-masing kamar hotel yang dihubungkan melalui
media fisik (kabel) yang berfungsi sebagai media tranfer data. Karena
komunikasi yang dilakukan merupakan petukaran data, maka komunikasi ini
dinamakan pula sebagai jaringan komunikasi data. Analog phone yang ada pada
setiap kamar dapat dirangkai kembali dengan komputer, voicemail system, auto
attendant (Interactive voice response-IVR), conference bridging dan music on
hold.
2. Protokol TCP/IP
Proses pertukaran data yang terjadi
diatur oleh protocol TCP/IP. transmission Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet.
Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu: TCP dan IP. Ilustrasi
pemrosesan data untuk dikirimkan dengan menggunakan protokol TCP/IP diberikan
pada gambar di bawah ini :
Gambar : Lapisan Protokol TCP/IP
Gambar : Lapisan Protokol TCP/IP
3. Protokol
IP
Protokol IP (internet protocol) berfungsi untuk menambahkan data berupa
alamat IP computer asal dan alamat IP computer tujuan ke paket-paket data yang
diterima nya dari lapisan TCP/UDP. Setelah itu paket-paket data tadi siap untuk
dikirimkan. Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer
dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork
layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk
melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan
komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4
(IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981,
tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol
TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data actual yang dikirimkan melalui
jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah
connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi
koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi
hal ini diserahkan kepada protocol pada lapisan yang lebih tinggi, yakni
protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan yang digunakan oleh
protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar kamar
di jaringan komunikasi berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah
IP versi 4 (IPv4), tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu
yang akan datang.
Protocol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi akan diserahkan
kepada protocol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI
Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni
protokol Transmission Control Protocol (TCP).
4. Application Layer
Fungsi Utama lapisan ini adalah
pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang
berbeda memerlukan suatu sistem pengendalian untuk mengatasi adanya
ketidakcocokan sistem file yang berbeda-beda. Protokol ini berhubungan dengan
aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya Hypertext Transfer
Protocol (HTTP) untuk web.
5. Transmission Control Protocol (TCP)
Konsep dasar cara kerja TCP adalah
mengirim dan menerima segment-segment informasi dengan panjang data bervariasi
pada suatu datagram internet. TCP menjamin reliabilitas hubungan komunikasi
karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan
pengiriman. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet
yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa
sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval
pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali dalam hubungan VoIP, TCP
digunakan pada saat signaling.
TCP digunakan untuk menjamin setup
suatu call pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara
pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami
keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.
6. Instalasi X-Lite
Tahap pertama adalah proses
instalasi X-Lite pada windows, proses ini tidak memakan waktu lama dan cukup
mudah karena menggunakan Graphics Users Interface (GUI) dan umumnya sudah
dilengkapi dengan fasilitas wizard sebagai panduan. Klik 2 kali icon software
X-lite, maka akan muncul jendela awal penginstalan X-lite seperti pada gambar
3.7, klik “next” untuk menuju tahap selanjutnya.
Gambar 3.7 Jendela Setup Wizard X-Lite
Kemudian akan tampil jendela License Agreement yang berisi tentang kesepakatan mengenai pemakaian software X-Lite. Memilih “I accept the agreement” kemudian klik “next” untuk menuju tahap selanjutnya.
Gambar 3.8 Jendela Pernyataan Lisensi X-Lite
Gambar 3.9 Jendela Lokasi Penempatan X-Lite
Pada gambar 3.9 adalah tampilan jendela pemilihan tujuan tempat penyimpanan aplikasi X-Lite, klik “next” untuk default-nya atau dapat memilih sendiri tujuan tempat penyimpanandengan memilih “browse”.
Gambar 3.10 Jendela Additional Task X-Lite
Pada gambar 3.10 adalah tampilan jendela pemilihan custom untuk penempatan aplikasi X-Lite baik pada desktop, quick launch, dan pemanggilan automatis X-Lite pada saat windows dimulai. Memilih sesuai dengan keinginan, kemudian klik “next”.
Gambar 3.11 Jendela Completing Setup X-Lite
Sampailah pada tahap akhir instalasi
X-Lite, pada gambar 3.11
berisi keterangan bahwa proses instalasi X-Lite telah selesai, jika ingin
langsung menjalankan aplikasi X-Lite pilih “Launch X-Lite” kemudian
klik “next”.
berisi keterangan bahwa proses instalasi X-Lite telah selesai, jika ingin
langsung menjalankan aplikasi X-Lite pilih “Launch X-Lite” kemudian
klik “next”.
Gambar 3.12 Tampilan X-Lite dengan Klik Kanan
Langkah selanjutnya melakukan proses
registrasi softphone pada
komputer client. Di sini penulis menggunakan X-Lite untuk protokol SIP
dan Idefisk untuk protokol IAX2 sebagai langkah pengamanan apabila
protokol SIP mengalami masalah dapat diambil alih oleh protokol IAX2.
komputer client. Di sini penulis menggunakan X-Lite untuk protokol SIP
dan Idefisk untuk protokol IAX2 sebagai langkah pengamanan apabila
protokol SIP mengalami masalah dapat diambil alih oleh protokol IAX2.
Proses menjalankan server asterisk
pada Linux, penulis
menggunakan tools remote SSH sehingga dapat dijalankan dari windows.
Sampai tahap ini, asterisk sudah dapat dijalankan dan softphone pada
komputer client sudah dapat saling berkomunikasi baik itu antar protokol
SIP, antar IAX2, maupun antara SIP dengan protokol IAX2.
menggunakan tools remote SSH sehingga dapat dijalankan dari windows.
Sampai tahap ini, asterisk sudah dapat dijalankan dan softphone pada
komputer client sudah dapat saling berkomunikasi baik itu antar protokol
SIP, antar IAX2, maupun antara SIP dengan protokol IAX2.
Gambar 3.23 Flowchart Proses Call
6. Komponen Dasar IP PBX
Gambar 4 : Komponen Dasar IP PBX
Komponen dasar IP PBX seperti gambar 3.4 di atas terdiri dari :
1. data account
yang tersusun atas extension yang merupakan data account yang akan digunakan
oleh extension agar terhubung dengan IP PBX ini.
2. Extension di
sini adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini.
Komponen yang lainnya adalah trunk yang merupakan data account yang akan
digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk.
3. Trunk adalah
sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server lain atau IP PBX lain yang
akan dihubungi oleh IP PBX ini.
4. Dial Plan
merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk menghubungi
sesama extension atau trunk dan sebaliknya.
7. Session Initiation Protocol (SIP)
Merupakan
salah satu protokol yang dapat digunakan pada softswitch asterisk. Yang dapat
berfungsi sebagai call initiation, yaitu membangun sebuah sesi komunikasi,
negosiasi media transfer protocol, mengundang user agent lain untuk bergabung
di dalam sesi komunikasi. Call modification yang dapat memodifikasi sesi
komunikasi, call termination atau menutup sesi komunikasi, presence yang dapat
mengumumkan status user pada user lain, online atau offline, away atau busy.
SIP merupakan signalling protocol dan bukanlah media transfer protocol,
sehingga SIP tidak membawa paket data voice atau video. Dalam implementasi VoIP
berbasis protokol SIP, Real Time Protocol (RTP) digunakan sebagai media
transfer protocol. SIP menggunakan protocol UDP port 5060, sedangkan RTP menggunakan
protocol UDP pada port dinamis (port antara 8000-20000).
7.1. Alasan mengapa dipilihnya Session
Initiation Protocol (SIP)
a. Mudah diimplementasikan.
b. Membangun jaringan VoIP
berbasiskan komponen-komponen SIP relative lebih mudah.
c. Software mudah diperoleh dan
status produksinya setara dengan komersil.
d. Terbukti bekerja cukup baik untuk
beberapa VoIP Service Provider Software berlisensi opensource.
e. Mudah untuk mengimplementasikan
fitur-fitur baru dan digabungkan dengan layanan lainnya seperti Free Mail.
f. Mampu bekerja untuk user agent
yang berada dibelakang NAT atau common firewall dengan relatif mudah.
g. Kualitas suara dan sebagian besar
penggunaan bandwidth diserahkan pada peer to peer.
7.2. Komponen SIP
a. Proxy Server
Merupakan komponen
penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan client yang menerima
request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya.
Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server
lain, selain itu proxy server dapat menerjemahkan dan atau menulis ulang
request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain dan
mampu menyimpan seluruh state sesi komunikasi antara UAC dan UAS.
b. Redirect Server Redirect Server
Merupakan komponen yang menerima
request message dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy
server tujuan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent
pengirim (UAC). Akan tetapi tidak dapat menyimpan state sesi komunikasi antara
UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC, dan tidak dapat memulai
inisiasi request message serta tidak dapat menerima dan menutup sesi
komunikasi.
Penggunaan Bandwidth dan Delay
3.6.1 Bandwidth
Lebar Pita (bandwidth) dalam
teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi
tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki
bandwidth 3000Hz, yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz)
dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon ini. Pada
jaringan komputer, bandwidth mengacu pada kecepatan transfer data, umumnya
dalam satuan Kbps (Kilobit per second).
Dengan kata lain bandwidth merupakan
kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar
computer 49 pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth
merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah
peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat
diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan
kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang.
Packet loss (kehilangan paket data
pada proses transmisi) dan desequencing merupakan masalah yang berhubungan
dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang
dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada
router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada
jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang
dilewati dan menyebabkan terjadinya overlow buffer pada router.
3.6.2 Delay
Dalam perancangan jaringan VoIP,
delay merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena kualitas suara
bagus tidaknya tergantung dari waktu delay. Delay didefinisikan sebagai waktu
yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan
(penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan
untuk melakukan transmisi data antar computer pada jaringan IP atau internet.
Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara
adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat
diterima pengguna adalah 250 ms. Delay end-to-end adalah jumlah delay konversi
suara analog-digital, delay waktu paketisasi atau bisa disebut delay panjang
paket dan delay jaringan pada saat t (waktu). Beberapa delay yang dapat
mengganggu kualitas suara dalam perancangan jaringan VoIP dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Propogation delay
delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak
antar pengirim dan penerima).
b. Serialization delay
delay pada saat proses peletakkan bit ke dalam
circuit).
c. Processing delay
delay yang terjadi saat proses coding, compression,
decompression dan decoding).
d. Dacketization delay
delay yang terjadi saat proses paketisasi digital
voice sample).
e. Queuing delay
delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani).
f. Jitter buffer
(delay akibat buffer untuk mengatasi jitter).
Untuk berkomunikasi dengan
menggunakan teknologi VoIP yang harus real time
adalah jitter, echo dan loss packet.
1. Jitter
merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval
antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang
datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan
sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar.
2. Echo
disebabkan perbedaan impedansi dari jaringan yang menggunakan four-wire dengan
two-wire. Efek echo adalah suatu efek yang dialami mendengar suara sendiri
ketika sedang melakukan percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih
dari 25 ms dapat menyebabkan terhentinya pembicaraan.
3. Loss
packet (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan
transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu
tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang ditransmisikan)
suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada
jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah
membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi
dengan QoS yang baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan traffic hingga
pada suatu batas tertentu.
4.
Pengkodean Suara Di Jaringan VoIP Coder Decoder)
Codec
bisa diartikan sebagai alat dengan seperangkat aturan yang mengatur bagaimana
sinyal suara analog diubah menjadi data digital. Alat yang dimaksudkan dapat
diimplementasikan dalam bentuk hardware maupun software, dan aturan-aturan itu
dapat berupa seperti, seberapa besar sinyal-sinyal suara analog itu di-buffer
dalam sebuah frame, seberapa lama di-buffer, kemudian diproses dengan
perhitungan matematis.
Codec
mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil bit rate sinyal
digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut. Namun
perhitungan matematis yang dilakukannya menjadi semakin rumit dan ini
mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode. Kualitas suara biasanya dihitung
dengan metode Most Opinion Score (MOS). Metode ini memberi nilai rat-rata
kualitas suara antara 1 sampai 5 dimana 1 artinya buruk dan 5 artinya baik.
Codec
meng-converter isyarat analog menjadi digital untuk pemancaran melalui
rangkaian data. Berikut adalah beberapa codec yang tersedia, antara lain:
h. DoD CELP-4.8 Kbps
i. GIPS-13.3 Kbps and up
j. GSM-13 Kbps (full rate), 20 ms
frame size
k. iLBC-15 Kbps, 20 ms frame size;
13.3 Kbps, 30 ms frame size
l. ITU G.711-64 Kbps, sample-based
(alaw/ulaw)
m. ITU G.722-48/56/64 Kbps
n. ITU G.723.1-5.3/6.3 Kbps, 30 ms
frame size
o. ITU G.726-16/24/32/40 Kbps
p. ITU G.728-16 Kbps
q. ITU G.729-8 Kbps, 10 ms frame
size
r. LPC10-2.5 Kbps
s. Speex-2.15 to 44.2 Kbps
Membuat Extension Pada Server Asterisk
Download
Asterisk
Untuk
dapat men-download asterisk, bisa langsung melalui situs asterisk
(http://www.asterisk.org) dan gunakan perintah wget untuk mendownload asterisk
di linux. root@sntux:~# wget
http://downloads.digium.com/pub/asterisk/releases/
asterisk-1.4.21.2.tar.gz
Disini
penulis menggunakan asterisk versi 1.4.21.2 karena beranggapan bahwa versi 1.4x
sudah mulai stabil walaupun masih terdapat bug akan tetapi memiliki feature
yang lebih banyak dari versi 1.2x.
Instalasi Asterisk
Untuk instalasi asterisk, penulis
biasanya meng-copy software asterisk yang telah selesai ter-download pada
folder /usr/local/src. root@sntux:~# cp asterisk-1.4.21.2.tar.gz /usr/local/src
root@sntux:~# ls -alh /usr/local/src -rwxr--r-- 1 root root 11M 2008-10-26
15:39 asterisk-1.4.21.2.tar.gz* Setelah di-copy software asterisk, lalu masuk
ke dalam folder /usr/local/src, kemudian instal asterisk menggunakan dengan
perintah linux.root@sntux:~# cd /usr/local/src/
root@sntux:/usr/local/src# tar –zxvf
asterisk-1.4.21.2.tar.gz
root@sntux:/usr/local/src# cd
asterisk-1.4.21.2
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2#
./configure
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2#
make
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2#
make install
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2#
make samples
Selesai sudah proses instalasi asterisk. Tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasi agar sesuai dengan apa yang kita inginkan. Konfigurasi Asterisk dengan tujuan untuk meng-authentikasi user, mengkonfigurasi dial-plan tidak banyak yang harus dilakukan. Seluruh proses konfigurasi utama merupakan proses editing file-file yang terdapat di folder /etc/asterisk. Selanjutnya untuk konfigurasi asterisk, file yang perlu ditambahkan antara lain:
a. Sip.conf
untuk
authentikasi user dengan nomor telepon dan password menggunakan protokol SIP
b. Iax.conf
untuk
authentikasi user dengan nomor telepon dan password menggunakan protokol IAX2.
c. Extension.conf
untuk mengatur dialplan
d. Rtp.conf
: untuk mengatur port rtp secara manual
Asterisk adalah server VoIP (Voice
Over Internet Protocol) yang dapat digunakan untuk komunikasi audio dan video.
Server yang digunakan oleh penulis ini dibangun dengan source code Linux
Redhat, sehingga kalau user sudah menguasai Sistem Operasi Linux Redhat, maka
cara menjalankan dan konfigurasinya sangat mudah. Master aserisk dapat
didownload dari www.matekur.cjb.net. Cara membuat extensions pada server Asterisk
adalah sebagai berikut:
1. Ketik
lewat brouser //118.98.215.3 ¿
2. Ketik
user dan password, defaultnya user: maint, password: password.
3. klik OK.
Maka akan keluar menu seperti gambar 3.
4. Klik
setup untuk mengawali pembuatan extensions Klik extensions.
Gambar 3 :
Menu Setup Server Asterisk
5. Klik SIP, maka akan muncul menu seperti gambar 4
Ada tiga form yang harus diisi yaitu Extensions Number, Display Name dan
secret.
Misalnya kita membuat extensions:
Extension
Number : 0008
Display Name
: siti (huruf kecil agar mudah dihafal)
Secret :
0008 (dibuat sama dengan extension number agar mudah dihafal)
6. Kemudian
klik submit
Gambar 4
Form Isian SIP
8. Setelah
diklik submit akan muncul garis tebal warna merah, seperti gambar 3.
Warna merah ini harus diklik supaya pendaftaran SIP diakui oleh sistem.5
Warna merah ini harus diklik supaya pendaftaran SIP diakui oleh sistem.5
Gambar 3
Warna Merah Finishing
9. Maka pada
daftar extensions sudah muncul extensions baru bernama ”siti”,
seperti
gambar 5
Gambar 5
Extensions Siti Nomor 0008
Setelah
ekstensi ”siti” berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya adalah
setting
X-Lite
D. Setting
X-Lite
Cara setting
X-Lite sebagai berikut:
1.
Jalankan X-Lite, kemudian klik kanan pada layar
monitor, seprti gambar 6
Gambar 6
Layar X-Lite
2.
Akan muncul menu SIP dan isilah sesuai dengan nama dan
nomor ekstensi
yang sudah dibuat di server Asterisk, seperti gambar 7
yang sudah dibuat di server Asterisk, seperti gambar 7
Gambar 7 Menu SIP X-Lite
3.
Klik menu Voicmail dan isilah form number of dial dan
number for Sending dengan nomor ekstensi yang telah dibuat, seperti gambar 8
Gambar 8 Menu Voicmail
Gambar 8 Menu Voicmail
4.
Kalau sudah jalan menu voicmail akan berubah seperti
gambar 9
Ganbar 9 Verifikasi Voicmail
Ganbar 9 Verifikasi Voicmail
5. Klik OK,
maka pada layar X-Lite akan muncul tulisan Ready, Your
Username is: 0008. Berarti Anda
telah berhasil setting X-Lite dengan data yang benar, seperti gambar 10
Gambar 10
X-Lite Berhasil
2.2.2Aplikasi dan Keamanan VOIP
Salah satu aplikasi VoIP yang
tersedia adalah Skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis
IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype
maka pengguna Skype yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya lalu
mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya. Skype
memiliki berbagai macam feature yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga
dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna Skype untuk
berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon genggam.
Skype menggunakan protokol HTTP
untuk berkomunikasi dengan Skype server untuk otentikasi username/password dan
registrasi dengan Skype directory server. Versi modifikasi dari protokol HTTP
digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama Skype client. Keuntungan yang
dimiliki aplikasi ini adalah tersedianya layanan keamanan dalam pentransmisian
data yang berupa suara. Layanan keamanan yang diberikan adalah sebagai berikut
:
Skype menggunakan AES (Advanced
Encryption Standard) 256-bit untuk proses enkripsi dengan total probabilitas
percobaan kunci (brute-force attack) sebanyak 1,1 x E-77 kali, sedangkan untuk
proses pertukaran kunci (key exchange) simetriknya menggunakan RSA 1024-bit.
Public key pengguna akan disertifikasi oleh Skype server pada saat login dengan
menggunakan sertifikat RSA 1536 atau 2048-bit. Skype secara otomatis akan
mengenkripsi semua data sebelum ditransmisikan melalui internet.
Setiap pengguna Skype memiliki
sebuah username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat
e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype , pengguna harus
menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password
tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke
alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi. Pendekatan ini dikenal dengan
E-mail Based Identification and Authentication. Dikarenakan Skype merupakan
sistem komunikasi suara maka setiap penggunanya dapat secara langsung mengidentifikasi
lawan bicaranya melalui suaranya.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah metode observasi dan evaluasi. Pola observasi dan
evaluasi yang dipakai adalah ”the one short case study”, yaitu suatu kelompok
diperlakukan tertentu kemudian dilakukan pengamatan dan evaluasi terhadap
variable tergantung. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan jaringan
komunikasi, untuk mengadakan evaluasi terhadap jaringan yang ada.
Antara lain dilakukan pengamatan
mengenai pengaruh terhadap pelayanan tamu, kebocoran komunikasi, lamanya waktu
berkomunikasi, kapasitas komunikasi serta mengadakan evaluasi terhadap jaringan
komunikasi yang ada.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana
atau rancangan yang dibuat oleh penulis sebagai perencanaan kegiatan observasi
dan evaluasi yang dilakukan selama penelitian. Dalam penelitian ini langkah
yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1.
Mengadakan observasi terhadap jaringan yang ada.
2. Menguji
efektifitas sarana jaringan yang ada.
3. Analisa
dan pembahasan, dengan melakukan pembahasan terhadap data dari hasil pengamatan
untuk menemukan kesesuaian antara teori dengan praktek. Maka dapat ditentukan
keandalan dari jaringan komunikasi yang telah ada.
C. Metode Penetuan Objek Penelitian
1. Objek
Penelitian
Objek
dalam penelitian ini adalah jaringan komunikasi yang menggunakan basis internet
(VOIP) yang digunakan untuk melaksanakan system komunikasi pada gedung hotel
agar dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap para tamu hotel, dalam
memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis internet (VOIP).
2. Variabel
Penelitian
Dalam
penelitian ini digunakan dua variable yaitu :
a. Variabel
Bebas
Variabel bebas dalam studi evaluasi
ini adalah perubahan beban dan jenis komunikasi yang dilakukan oleh para tamu.
Serta melakukan pengujian terhadap jaringan konvensional dan jaringan
komunikasi berbasis internet (VOIP) pada patra semarang convention hotel.
b. Variabel
Tergantung
Variabel tegantung dalam penelitian
ini adalah sensivitivitas dan limit batas dari jaringan komunikasi berbasis
internet :
1. Waktu
berkomunikasi.
2. Jenis dan
kapasitas dari komunikasi terhadap jaringan komunikasi.
D. Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Patra
Semarang Covention Hotel pada bulan mei sampai juni tahun 2010. pengambilan
data dilakukan dengan bimbingan chief engineering yang bersangkutan. Penelitian
ini merupakan penelitian evaluasi.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
Dari uraian-uraian diatas, ternyata
kebutuhan akan adanya suatu jaringan komunikasi yang dapat memiliki kecepatan
dan dapat memenuhi semua kebutuhan dalam pelayanan sangatlah besar. Maka
diperlukanlah suatu aplikasi jaringan komunikasi berbasis internet.
Pengoperasian aplikasi berbasis internet ini memiliki berbagai macam
keuntungan, dari biaya yang relatif murah sampai kapasitas yang relatif lebih
besar. Serta dapat menggunakan infrastruktur yang lama tanpa adanya perombakkan
yang sangat berarti.
Megingat perkembangan akan industri
perhotelan di Indonesia dewasa ini, yang pastinya meningkatkan kebutuhan akan
sebuah perpoma yang tinggi terhadap kinerja jaringan komunikasi. Dan tercipta
suatu pelayanan prima terhadap (tamu Hotel). ”Evaluasi Sistem Jaringan Komunikasi
Pada Industiri Perhotelan”.
Besar harapan penulis agar Proposal
ini dapat disetujui menjadi Laporan Tugas AKhir, agar puulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu. Sebelum dan sesudahnya penulis
ucapkan banyak terima kasih.
Semarang,
April 2010 Pemohon,
Muhammad Miftahul Rohman Nuril Anwar
NIM :
DAFTAR
PUSTAKA
ASHRAE. 1986. Hand Book and Fundamental. New York : ASHRAE.
Bambang, Erawan, Drs. 1987. Elektronika Dasar. Bandung
: Pusat Pengembangan
Penataran Guru Teknologi.
Dinas Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indnesia. Jakarta : Balai
Pustaka).
Fachrurozi, Msc. 2000. Rangkaian dan Jarinagn Komunikasi.
Jakarta : Erlangga.
Gatmyr, S. 2002. Manual on Communication System. London
: Cassell Ltd.
Harahap, Filino, William C. Reynold. Henry C. Perkins.
1982. Termodinamika
Teknik. Jakarta : PT. Erlangga.
Ian R. Sinclair. 1980. Elektronics For The Service
Engineer. Oxford : Technical
Press.
Pakpahan, S. 1987. Teori dan Penerapan Kontrol Otomatik.
Ciracas, Jakarta : PT.
Erlangga.
Sumadi, Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian.
Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Syarifuddin, 2008. Dasar Teknik Jaringan Komunikasi.
Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.